Artikel Budaya Positif

 


Penerapan Budaya Positif di SDN Kesatrian 1

 

Diterbitkan       : Kota Malang, 23 Agustus 2024 pukul 16.59 WIB
Penulis             : Edy Budianto
CGP Angkatan : 11
Sekolah Asal    : SDN Kesatrian 1 Kota Malang

 

  1. Latar Belakang 

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah proses menuntun anak dengan segala kodrat yang ada pada dirinya agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat, bakat serta potensi sebagai individu yang unik, tugas guru hanya memberikan tuntunan agar anak tidak kehilangan arah sehingga terciptalah kemerdekaan dalam diri anak tersebut. Pelaksanaan pendidikan di sekolah bertujuan membentuk anak menjadi generasi yang berpendidikan cerdas dan berkarakter. Oleh karena itu agar hal itu bisa terwujud maka dilaksanakan kegiatan pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler serta  proses pembiasaan yang baik di sekolah.

Pendidik mempunyai kesempatan untuk menciptakan budaya yang baik di sekolah. Budaya positif merupakan ekspresi nilai-nilai atau keyakinan universal yang dianut di lingkungan sekolah. Budaya positif dapat diawali dengan perubahan paradigma terkait teori motivasi dan kontrol. Selama ini guru mungkin berpikir untuk mengendalikan perilaku siswa agar memperoleh perilaku yang diharapkan oleh guru. Dalam praktiknya, guru sering kali menghukum siswa yang melakukan kesalahan dan memberi penghargaan kepada siswa yang berbuat baik.

Budaya positif disekolah sangatlah penting untuk dikembangkan, karena sekolah merupakan bagian tripusat pendidikan, tempat tumbuh dan berkembangnya karakter anak. Salah satu langkah membentuk lingkungan kelas agar terciptanya budaya positif yaitu dengan membuat kesepakatan kelas, sehingga anak memiliki keyakinan dan kesadaran akan penerapan disiplin berdasarkan motivasi internal sehingga memiliki karakter yang kuat sesuai Profil Pelajar Pancasila. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penulis menggangkat budaya positif perlu disebarluaskan di lingkungan sekolah terutama SDN Kesatrian 1 sebagai bentuk perwujudkan nilai-nilai universal karakter positif pada anak yang berdampak panjang.

 

   2. Tujuan

Tujuan penerapan budaya positif di SDN Kesatrian 1 sebagai berikut diantaranya: a) memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada murid. b) memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin positif disekolah dalam berinteraksi dengan murid melalui nilai-nilai kebajikan. c) memahami kebutuhan dasar manusia , posisi kontrol guru dan restitusi

  

  3. Indikator ketercapaian

Indikator ketercapaian budaya positif penerapan budaya positif di SDN Kesatrian 1 antara  lain: a) pendidik memahami  tentang perubahan paradigma pembelajaran kurmer sesuai dengan dimensi profil pancasila, b) mampu menerapkan budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin positif disekolah, c) pendidik memahami kebutuhan dasar manusia, posisi kontrol guru dan restitusi,  d) pendidik dan murid mampu membuat keyakinan kelas serta mampu menerapkan posisi kontrol dan segitiga restitusi
 

   4. Lini masa kegiatan dan penerapan

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya 1) perencanaan diseminasi yakni dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan rekan guru, 2) tindakan yaitu pelaksanaan kegiatan diseminasi kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan terkait perubahan paradigma belajar, disiplin positif, keyakinan kelas dan posisi kontrol dan praktik segitiga restitusi sebagai dampak pelanggarannya. Guru mampu menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya keyakinan kelas kepada siswa. Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat keyakinan kelas. Keyakinan kelas yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani seluruh warga kelas dan dipasang di dinding kelas, menerapkan posisi kontrol yang ideal. Selanjutnya guru menerapkan segitigas restitusi di kelas masing-masing kepada murid untuk menyelesaikan masalah, melaksanakan 3) refleksi terkait tanya jawab permasalahan dan pelaksanaan serta 4) tindak lanjut dengan kepala sekolah dan rekan guru terkait penerapan budaya positif di SDN Kesatrian 1.

Alur kegiatan diseminasi budaya positif di SDN Kestarian 1 diuraikan sebagai berikut, pembukaan diawali dengan pembacaan Basmallah/ do’a, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dan pengarahan Program Guru Penggerak Kepala Sekolah ibu Ike Ernaningsih, S.Pd, M.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Diseminasi Penerapan Buaya Positif di SDN Kesatrian 1 oleh (CGP A11) Edy Budianto. Materi yang disajikan Perubahan paradigma Belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, Keyakinan kelas, posisi kontrol, segitiga restitusi (ice breaking, tebak kata, quiz, video, dan soal kasus. penutup, penyampaian sertifikat berbagi praktik baik penerapan budaya positif di sekolah.


   Dokumentasi rangkaian diseminasi budaya positif di SDN Kesatrian 1

Dokumentasi tahapan Keyakinan kelas sebagai bentuk penerapan budaya positif

 


                 Dokumentasi segitiga Restitusi 

     5. Tantangan

Tantangan penerapan budaya positif di SDN Kesatrian 1 antara lain managemen waktu dalam kegiatan diseminasi budaya positif disekolah hal ini dikarenakan jumlah tenaga pendidik yang cukup banyak memerlukan koordinasi yang intensif kepada pihak kepala sekolah dan koordinator ketenagaan dalam penjadwalan diseminasi budaya positif. Penerapan hasil kegiatan budaya positif memerlukan waktu yang cukup dikarenakan padatnya jadwal kegiatan sekolah seperti kegiatan HUT RI, lomba kompetisi ditingkat gugus, lomba kompetisi ditingkat kecamatan dan kota dalam waktu yang bersamaan.

 

     6. Dukungan dan Solusi

Dukungan dan solusi  yang dibutuhkan dari kegiatan budaya positif ini antara lain mendapat motivasi dan dorongan dari kepala sekolah terkait penerapan budaya positif, umpan balik positif dari rekan sejawat dalam menanamkan budaya positif di sekolah, kolaborasi seluruh warga sekolah tenaga pendidik dan kependidikan dalam menciptakan dalam membiasakan budaya positif di sekolah serta dukungan dari orang tua sebagai tindak lanjut penerapan budaya positif di SDN Kesatrian 1. solusi lain dalam penerapan kegiatan ini juga dilakukan  dengan berkomunikasi dan berkoordinasi secara kontinuitas terkait penerapan budaya positif disekolah.

  

    7. Kesimpulan

Budaya positif disekolah sangatlah penting untuk dikembangkan, karena sekolah merupakan bagian tripusat pendidikan, tempat tumbuh dan berkembangnya karakter anak. Dalam menerapkan budaya positif hendaklah melakukan perencanaan yang matang, tindakan, refleksi dan tindak lanjut. Budaya positif di SDN Kesatrian 1 tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari kepala sekolah, rekan sejawat dan warga sekolah.

 

   8. Daftar Rujukan

Learning managemen sistem Guru Penggerak Angkatan 11 (2024).  Modul 1.4 Budaya PositifBBGP Jawa Timur


Video kegiatan Diseminasi Budaya Positif


3 komentar:

  1. Artikel sangat menarik dan menginspirasi

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah budaya positif sudah di imbaskan di sekolah kami, Terimakasih ilmunya pak Edy

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih semoga budaya positif dapat terus berjalan dan berkelanjutan

      Hapus